Berikut
adalah Resume dari sebuah jurnal, berjudul "Monitoring Corruption:
Evidence from a Field Experiment in Indonesia" oleh Benjamin A. Olken,
yup, dari judulnya sudah dapat kita ketahui bahwa penulis memilih Indonesia
sebagai objek penelitiannya. Menarik bukan? :)
Pertama-tama,
hal yang melandasi penulis untuk melakukan sebuah penelitian terkait korupsi
adalah karena korupsi merupakan masalah besar bagi negara-negara yang
berkembang, kendati demikian, hal tersebut seringkali sulit terdeteksi karena
kurangnya barang bukti. Salah satu pendekatan untuk mengurangi angka korupsi
(Becker & Stigler), menyatakan bahwa kombinasi yang tepat antara Monitoring
dan penetapan sangsi yang tepat dapat meredam terjadinya korupsi, tapi tentu
saja dalam kenyataannya, tiap individu yang ditugaskan untuk melakukan tugas monitoring
atau individu yang ditugaskan untuk menegakan sangsi yang berlaku mungkin
justru terlibat dalam korupsi tersebut. Dan Jurnal ini memeriksa hasil uji coba
lapangan di Indonesia, dirancang untuk menyelidiki lebih lanjut
pendekatan-pendekatan alternatif untuk memerangi korupsi.
Dari
Bukti-bukti yang ada menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat kemungkinan
dilakukannya audit external secara menyeluruh, akan secara nyata memperkecil
jumlah dana yang hilang dalam suatu proyek. Terkait dengan hal tersebut, dari
penelitian ini juga diungkapkan bahwa semakin tnggi tingkat partisipasi
masyarakat dalam memonitor suatu proyek akan mengurangi pengeluaran yang tidak
terlacak, namun hana pada kondisi tertentu saja. Misalnya, dari hasil
penelitian ini terbukti ketika semakin banyak masyarakat yang diundang dalam
memonitor rapat proyek hanya akan mengurangi pengeluaran tenaga kerja yang
hilang, tanpa ada implikasi terhadap material. Program-program pemerintah yang
menyediakan manfaat bagi perorangan seperti subsidi makanan atau perawatan
kesehatan dimana masing-masing rakyat dapat memastikan sendiri apakah fasilitas
tersebut sampai kepada mereka, lebih efektif bila dijalankan monitoring oleh
masyarakat. Untuk hal yang sifatnya umum dimana insentif untuk melakukan
monitoring lebih rendah (seperti proyek infrastruktur yang menjadi fokus dalam
penelitian ini), hasilnya diketahui bahwa menggunakan jasa audit prfesional
akan jauh lebih efektif untuk mencegah terjadinya korupsi
Perlu
digaris bawahi bahwa Hasil dalam penelitian ini merupakan hasil yang diperoleh
dari intervensi jangka pendek. Dalam jangka panjang, Jika auditor dapat disuap,
Desa-desa tersebut mungkin dapat menjalin hubungan yang berkesinambungan dengan
auditor, yang memungkinkan penyuapan terhadap auditor semakin mudah dilakukan.
Terkait hal ini, maka perlu dilakukan tindakan, sebagai contoh dengan
senantiasa dilakukan rotasi auditor, atau juga dengan diterapkannya sanksi yang
semakin berat. Meskipun penelitian ini hanya merupakan intervensi sesaat, hasil
pastinya baru dapat terlihat seiring berjalannya waktu. Pengaruh besar-kecilnya
pengurangan tindak korupsi semakin lama akan semakin jelas, karena masyarakat
dapat memperhatikan sendiri seberapa lama jalan (atau fasilitas lain) dapat
bertahan, dan memahami pengaruh jangka pajang dari kebijakan anti korupsi tetap
menjadi masalah yang penting bagi penelitian dimasa mendatang.
Sekian
yang bisa saya sampaikan terkait resume dari jurnal “Monitoring Corruption:
Evidence from a Field Experiment in Indonesia”, semoga bermanfaat ^^
Sumber Jurnal: Download
No comments:
Post a Comment